Institut Harkat Negeri adalah sebuah lembaga non-profit yang berfokus pada pengembangan kepemimpinan yang berdampak sebagai jawaban dari perubahan yang terjadi di masyarakat demi terwujudnya Indonesia yang berharkat.
Pada awal berdirinya di tahun 2016, Institut Harkat Negeri menginisiasi kegiatan pengembangan kepemimpinan untuk para pemuda yang lebih banyak dilakukan di tataran akar rumput di beberapa lokasi kerja. Kini Institut Harkat Negeri meluaskan programnya dengan kegiatan-kegiatan yang lebih komprehensif untuk penerima manfaat yang lebih luas dan dapat menjangkau seluruh Indonesia.
IHN membangun pemimpin berdampak dan mendorong budaya kepemimpinan.
Institut Harkat Negeri adalah sebuah lembaga non-profit yang berfokus pada pengembangan nilai dan karakter kepemimpinan yang memberi dampak dan jawaban bagi permasalahan sosial masyarakat menuju Indonesia yang berharkat.
Berdiri di tahun 2016, Institut Harkat Negeri banyak berkegiatan di daerah dan mengembangkan kepemimpinan di kalangan orang muda. Kini Institut Harkat Negeri tidak hanya bergerak di akar rumput, namun juga membuat kelas daring yang dapat menjangkau seluruh Indonesia.
Sudirman Said percaya Indonesia maju ketika para pemimpinnya menjalankan kepemimpinan dengan visi konkrit, berkeadilan, berbasis pada nilai dan moral. Dengan pemikiran itulah ia membidani kelahiran lembaga non-profit yang mengadvokasi gerakan antikorupsi dan menginisiasi pendidikan kepemimpinan. Karena pandangannya ini juga ia dipasrahi tugas ‘beberes’ di beberapa korporasi dan BUMN sebelum diserahi tanggung jawab ‘mengurusi’ Kementerian ESDM 2014-2016.
Sudirman Said percaya Indonesia maju ketika para pemimpinnya menjalankan kepemimpinan dengan visi konkrit, berkeadilan, berbasis pada nilai dan moral. Dengan pemikiran itulah ia membidani kelahiran lembaga non-profit yang mengadvokasi gerakan antikorupsi dan menginisiasi pendidikan kepemimpinan. Karena pandangannya ini juga ia dipasrahi tugas ‘beberes’ di beberapa korporasi dan BUMN sebelum diserahi tanggung jawab ‘mengurusi’ Kementerian ESDM 2014-2016.
Sonny Wibisono, lahir dan besar di Jakarta. Anak ke dua dari dua bersaudara. Sonca, begitu panggilan akrabnya, merupakan lulusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti. Kemudian ia melanjutkan pendidikan program S2 Magister Manajemen di Universitas Trisakti.
Sonny percaya bahwa kepemimpinan yang baik, senantiasa dalam segala seginya wajib berorientasi pada kepentingan dan keselamatan publik, tindak-tanduknya didasarkan pada nilai-nilai keutamaan, dan dalam bekerja senantiasa mengandalkan ilmu, mengerti sejarah secara baik, dan mempunyai visi yang kongruen dengan cita-cita publik.
Sonny Wibisono, lahir dan besar di Jakarta. Anak ke dua dari dua bersaudara. Sonca, begitu panggilan akrabnya, merupakan lulusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti. Kemudian ia melanjutkan pendidikan program S2 Magister Manajemen di Universitas Trisakti.
Sonny percaya bahwa kepemimpinan yang baik, senantiasa dalam segala seginya wajib berorientasi pada kepentingan dan keselamatan publik, tindak-tanduknya didasarkan pada nilai-nilai keutamaan, dan dalam bekerja senantiasa mengandalkan ilmu, mengerti sejarah secara baik, dan mempunyai visi yang kongruen dengan cita-cita publik.
Selain menjadi direktur eksekutif di IHN, Dyah adalah konsultan, fasilitator dan evaluator untuk tiga sektor, saat ini ia memfokuskan diri pada dialog kebijakan dan penguatan sistem kelembagaan. Dyah percaya pemimpin yang baik adalah syarat utama terjadinya perubahan yang melembaga. Ia juga percaya pemimpin yang berdampak adalah pemimpin yang memahami kondisi sekitarnya dan menjadikan diversity (keberagaman), equity (kesetaraan) dan inclusivity (inklusi) sebagai prinsip dan strategi kerjanya.
Selain menjadi direktur eksekutif di IHN, Dyah adalah konsultan, fasilitator dan evaluator untuk tiga sektor, saat ini ia memfokuskan diri pada dialog kebijakan dan penguatan sistem kelembagaan. Dyah percaya pemimpin yang baik adalah syarat utama terjadinya perubahan yang melembaga. Ia juga percaya pemimpin yang berdampak adalah pemimpin yang memahami kondisi sekitarnya dan menjadikan diversity (keberagaman), equity (kesetaraan) dan inclusivity (inklusi) sebagai prinsip dan strategi kerjanya.
Berpegang nilai integritas, ia berprofesi sebagai auditor dan keuangan pasca kelulusannya dari akuntansi UGM. Jiwa sosial memanggilnya lebih kencang. Ia ingin memberi makna dan manfaat dalam setiap hal yang dikerjakannya. Baginya kepemimpinan adalah menjadi teladan, membangun gagasan, dan memberi dorongan. Lalu ia pergi mengajar di pedalaman Sulawesi Selatan dan Papua, dan sekarang menjadi pengampu program kelas di IHN.
Berpegang nilai integritas, ia berprofesi sebagai auditor dan keuangan pasca kelulusannya dari akuntansi UGM. Jiwa sosial memanggilnya lebih kencang. Ia ingin memberi makna dan manfaat dalam setiap hal yang dikerjakannya. Baginya kepemimpinan adalah menjadi teladan, membangun gagasan, dan memberi dorongan. Lalu ia pergi mengajar di pedalaman Sulawesi Selatan dan Papua, dan sekarang menjadi pengampu program kelas di IHN.
Hobinya: merantau yang bermanfaat. Dalam empat tahun, perempuan asal Pemalang ini menghabiskan waktunya sebagai guru SD di Jakarta, pengajar muda di Nunukan, au pair dan pekerja sosial di Frankfurt dan Mannheim. Vida percaya setiap orang punya hati baik. Jika hati baik bisa memberi nilai pada pikiran, maka perilaku pun juga akan baik. Kita akan terus bertumbuh dan jadi manfaat bagi sekitar.
Hobinya: merantau yang bermanfaat. Dalam empat tahun, perempuan asal Pemalang ini menghabiskan waktunya sebagai guru SD di Jakarta, pengajar muda di Nunukan, au pair dan pekerja sosial di Frankfurt dan Mannheim. Vida percaya setiap orang punya hati baik. Jika hati baik bisa memberi nilai pada pikiran, maka perilaku pun juga akan baik. Kita akan terus bertumbuh dan jadi manfaat bagi sekitar.
Perempuan asal Blitar ini punya mimpi untuk bisa selalu memberi manfaat dan berbagi. Kedua hal inilah yang menjadi sumber energinya. Lulusan Pasca Sarjana ISI Surakarta ini percaya bahwa kepemimpinan adalah tentang mendengarkan, mempraktekkan apa yang diucap, dan lewat bahasa yang sederhana, orang tersebut mampu menggerakkan orang lain. Tak ayal jawabnya “bisa” terus ketika ditugasi apa pun.
Perempuan asal Blitar ini punya mimpi untuk bisa selalu memberi manfaat dan berbagi. Kedua hal inilah yang menjadi sumber energinya. Lulusan Pasca Sarjana ISI Surakarta ini percaya bahwa kepemimpinan adalah tentang mendengarkan, mempraktekkan apa yang diucap, dan lewat bahasa yang sederhana, orang tersebut mampu menggerakkan orang lain. Tak ayal jawabnya “bisa” terus ketika ditugasi apa pun.
Naufal punya ketertarikan pada banyak hal. Lulusan cum laude Poltek Harapan Bersama Tegal ini punya kemampuan otodidak yang membawa karyanya punya daya guna bagi sekitarnya. Baginya kepemimpinan itu laksana agama yang mencerminkan nilai dan perilaku. Pemimpin bekerja kolaboratif dengan hati menciptakan dampak yang bermanfaat.
Naufal punya ketertarikan pada banyak hal. Lulusan cum laude Poltek Harapan Bersama Tegal ini punya kemampuan otodidak yang membawa karyanya punya daya guna bagi sekitarnya. Baginya kepemimpinan itu laksana agama yang mencerminkan nilai dan perilaku. Pemimpin bekerja kolaboratif dengan hati menciptakan dampak yang bermanfaat.
Fresh graduate dan first jobber ini punya ketertarikan pada fotografi, videografi, dan turisme. Karena passion-nya ini, tidak hanya di Institut Harkat Negeri, Audi mengembangkan diri di bidang komunikasi untuk sebuah start-up dan usaha sosial. Baginya kepemimpinan itu mesti dimulai dari diri sendiri dan sejak dini. Jadi pemimpin yang baik adalah juga belajar menjadi pengikut yang baik, sekaligus membangun nilai dan perilaku.
Fresh graduate dan first jobber ini punya ketertarikan pada fotografi, videografi, dan turisme. Karena passion-nya ini, tidak hanya di Institut Harkat Negeri, Audi mengembangkan diri di bidang komunikasi untuk sebuah start-up dan usaha sosial. Baginya kepemimpinan itu mesti dimulai dari diri sendiri dan sejak dini. Jadi pemimpin yang baik adalah juga belajar menjadi pengikut yang baik, sekaligus membangun nilai dan perilaku.
Menangani administrasi dan keuangan adalah rutinitas bertahun tahun, Yusni menimba pengalaman dimulai dari BTI konsultan, Unilever, dan Yayasan Komite Kemanusiaan Indonesia. Menjadi asisten pribadi mantan Menkeu yang dikenal sebagai Mr Clean. Pelajaran berharga dari Pak Mar’ie yang menjadi prinsipnya adalah bahwa setiap rupiah adalah amanah.
Menangani administrasi dan keuangan adalah rutinitas bertahun tahun, Yusni menimba pengalaman dimulai dari BTI konsultan, Unilever, dan Yayasan Komite Kemanusiaan Indonesia. Menjadi asisten pribadi mantan Menkeu yang dikenal sebagai Mr Clean. Pelajaran berharga dari Pak Mar’ie yang menjadi prinsipnya adalah bahwa setiap rupiah adalah amanah.